Minggu, 05 Februari 2012

Oleh: Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi

"Barangsiapa yang merayakan hari kelahiranku, maka aku akan menjadi pemberi syafa'atnya dihari Kiamat. dan berangsiapa yang menginfaqkan satu dirhaam untuk maulidku maka seakan-akan dia telah menginfaqkan satu gunung emas di jalan Allah."


Perkataan Serupa juga dinisbatkan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali bin Abi Tholib Radhiallahuanhum, sebagaimana dalam kitab Madarij as-Shu'udh hlm.15 karya Syaikh Nawawi Banten. (Lihat Hadist-Hadist bermasalah Prof. Ali Mustofa ya'qub hlm.102)


TIDAK ADA ASALNYA. Bagaimana mungkin hadist ini shohih, sedangkan perayaan maulid tidak pernah dicontohkan Rosulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan para sahabatnya?! Al-Imam Ahmad bin al-Miqrizi asy-Syafi'i-seorang ulama ahli sejarah- mengatakan:

"Para kholifah fathimiyun mempunyai perayaan yang bermacam-macam setiap tahunnya, perayaan tahun baru, perayaan Asyuro', perayaan maulid Nabi, maulid Ali bin Abi Tholib, Maulid Hasan, maulid Husain, Maulid Fatimah az-Zahro...." (al-Mawaidz wal I'tibar bi Dzikril Khuthhathi wal Atsar (1/490).

Ketika Syaikh Abu Ubaidah masyhur bin hasan Alu Salman,- Salah seorang murid Syaikh al-Albani- ditanya tentang hadist ini, beliau menjawab:

"Ini merupakan kedustaan kepada Rasulullah yang hanya dibuat-buat oleh para Ahlu Bid'ah."

Kepada para saudara kami yang berhujjah dengan hadist ini, kami katakan:

"Dengan tidak mengurangi penghormatan kami, datangkan kepada kami sanad hadist ini agar kami mengetahuinya!!!"

Hadist tersebut adalah dusta, tidak berekor dan tidak berkepala (takni tanpa sanad). Aneh dan lucunya bila seseorang yang melariskan hadist ini berkata: "Walaupun hadist ini lemah, tetapi bisa dipakai dalam fadhoilul A'mal"! Hanya kepada Alloh kita mengadu dari kejahilan manusia di akhir Zaman!

(Dinukil dari buku "Mengkritisi hadist-Hadist Populer" Karya Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi)

0 komentar:

Posting Komentar